Sabtu, 09 Februari 2013

Toyota Great Corolla 1994, Semua Berawal dari Pelek


Menentukan aliran modifikasi bisa dibilang gampang-gampang susah, banyak hal yang dijadikan bahan pertimbangan. Seperti yang dilakukan Deki Fadrenanto, owner Toyota Great Corolla lansiran tahun 1994 akhir berwarna hitam klimis ini.

“Awalnya sempat ingin memodifikasi mobil ini dengan aliran retro atau hella flush, tapi setelah ganti pelek seperti ini jadilah konsep simpel elegan,” ujar pria bertubuh tinggi ini.

Peleknya sendiri menggunakan replika Venerdi Hereborrani CL-801 berdiameter 18 inci, dengan lebar 8 inci di depan dan 9 inci di belakang. Serta dibalut ban Achilles 215/35-R18.

“Berhubung spatbor belakang Greco yang tergolong kecil, jadilah dipilih belek berlebar 9 inci, ini juga harus pakai spacer dan di-camber,” tambahnya. Sebab kalau memakai pelek yang lebarnya lebih dari 9 inci, akan banyak yang diubah.

Biar pelek belakang bisa terpasang sempurna, Deki memasang spacer 2 cm, kemudian camber belakang dibuat -3 pakai baut camber biar enggak mentok sokbreker.

Sepatbor belakang juga ikutan kena ubahan, yakni ditarik keluar sedikit untuk menyesuaikan pemakaian ban dan pelek. Lantas, biar mobil lebih ‘membumi’ alias ceper, per diganti pakai merek Tein dan ulirnya dipotong lagi.

Beralih ke sektor eksterior. Kalau biasanya orang menggunakan part JDM atau USDM, Deki hanya menggunakan gril depan punya Greco (sebutan Great Corolla) Filipina. Kemudian headlamp-nya menggunakan model diamond. Serupa dengan depan, taillamp juga pakai model diamond tapi dengan efek smoke.
Udah puas ngomongin kaki-kaki? Sekarang mari kita bahas bagian mesin. Pada dasarnya, Deki memang menyukai kecepatan. Mulai dari mobil sampai motor yang dia miliki, mesinnya sudah dioprek biar lebih kencang.

“Kalau soal kecepatan memang sudah hobi sih, makanya enggak betah punya kendaraan dengan mesin standar ting-ting,” jelas pria yang bekerja sebagai wedding organizer ini.

Makanya mobil yang elegan ini, telah mengalami engine swap memakai 4A-GE blacktop kepunyaan Toyota Levin. Mesin ini dia pilih karena memiliki kemampuan yang lebih baik dari yang silvertop. Buat pemasangannya tergolong tak banyak ubahan, girboks standar juga masih dipertahankan.

Berhubung standarnya mesin ini sudah bertenaga gahar, modifikasi yang dilakukakn cukup simpel. Hanya mengganti fuel pump lansiran Walbro, full pressure Tomei, open air filter dan knalpot Spoon Racing.

Pada sektor Interior, Deki tidak terlalu melakukan banyak rombakan. “Kalau interior sih yang penting nyaman dan bersih aja, enggak perlu ribet-ribet,” tambah pria berkacamata ini.

Persisnya, Ia hanya melapisi ulang material jok dan doortrim dengan kulit sintetis dari MBtech. Lalu sestirnya diganti pakai Nardi Evolution 4. (mobil.otomotifnet.com)

1 komentar: