Jumat, 01 Februari 2013

BMW 1M 2012, Ogah Standar


Kenyang balap di sirkuit Sentul, pemilik BMW 1M ini (nama tidak mau disebutkan, red) enggan tampilan coupe miliknya, standar begitu saja. Apalagi, senjata dari pabriknya di Jerman, kelas M sudah pasti lebih ganas dari seri 1 biasa. Padahal, untuk sebuah coupe mungil, 1M punya kemampuan 340 dk dari mesin 6 silinder dengan turbocharger ganda, plus dorongan torsi 450 Nm. Lantas, apa yang ingin dikejar?

FULL REVOZPORT

Pastinya sensasi ketika sebuah seri 1 melesat akan jadi adrenalin tersendiri. Terlebih, pemiliknya yang juga mempunyai gerai motor built-up di Bogor punya kesibukkan segambreng dan harus bolak-balik Jakarta - Bogor. Bukan omong kosong, OTOMOTIF pun yang pernah mengendarai 1M ini melakukan baksos dengan MOCI (M Owners Club Indonesia) ke Serang, Banten beberapa waktu lalu sangat terpuaskan oleh dorongan badan menempel ke jok, ketika pedal gas ditekan.
Kelas M jelas punya kasta tersendiri dari BMW lainnya. Namun, punya M3 ataupun seri di atasnya lagi seperti M5 ataupun M6, jelas akan mendapatkan performa ala sedan balap. Namun, tantangannya adalah bagaimana punya coupe mungil tapi sanggup berakselerasi buas ala saudaranya yang lain.

Apalagi begitu bertemu dengan karakter pengemudi yang selalu ingin gesit. Pastinya, mesin asli jadi terasa kurang. Hasil browsing dan konsultasi, dipilihlah seperangkat upgrade tenaga lansiran Revozport. Mulai dari saluran masuk bahan bakar sampai ke saluran buang.

Pastinya, paket dua buah filter udara model open air jadi opsi pertama untuk memaksimalkan isapan udara ke ruang bakar. Maksimalisasi pasokan udara semakin padat, karena intercooler juga diganti.

Efisiensi panas udara jadi concern penuh tim teknisi Revozport ketika mendesain. Memiliki ketebalan 3 inci, intercooler gambot ini punya kemampuan untuk mendinginkan asupan udara ke mesin hingga 750 dk. Enaknya, walau punya dimensi jauh lebih besar tapi proses instalasinya terbilang gampang karena dibuat bolt-on alias tinggal pasang. Itu pun masih ditambah sebuah pendingin oli mesin agar kinerja mesin selalu optimal.
Begitu pasokan udara membaik, giliran saluran buang yang jadi perhatian selanjutnya. Mulai dari downpipe sampai muffler belakang, Revozport masih mendominasi. Downpipe dari pipa stainless steel 304 berkualitas tinggi, Raze punya klaim sanggup meningkatkan tenaga hingga 12 dk, hanya dari perangkat ini.

Penerusnya, cat back exhaust system dari bahan titanium dengan berat hanya 7 kg dari pipa aslinya yang 24 kg! Jangan terlena oleh suara yang dihasilkan, menderum halus, tapi menggelegar begitu pedal gas diinjak. Apalagi ketika pedal kembali dilepas, blow off HKS bikin desisan menarik yang mengintimidasi.

Kelar instalasi hardware, giliran software yang disentuh. Bagaimanapun, ketika pasokan udara berubah, pasti mesin butuh adjustment tersendiri untuk menjaga performanya. Raze pastinya sudah menyiapkan ECU tuning dan Standback serta wiring harness. Tinggal plug n play.

Tapi, itu baru pasang. Fine tuning mesti dikerjakan di Indonesia. Hasilnya, begitu sampai di dynometer milik bengkel Sigma Speed, Soleh Yusuf, sang tuner mencatat besaran tenaga akhir 450 dk dengan torsi 648 Nm. Artinya, naik 110 dk!
Pantas saja, cukup tekan pedal sedikit, dijamin badan enggak bakal lepas dari jok. Intip data spesifikasi, racikan ini bikin 1M punya kemampuan setara kakaknya, M3 yang punya konfigurasi mesin V8.

Oh ya, hasil ini tanpa menekan tombol M di setir loh. Alhasil, bodi belakang masih susah bergerak liar. Begitu fitur M aktif, jangan sekali-kali mencoba di jalan basah. Bisa-bisa melintir terus tapi enggak jalan lurus. Enaknya, karena jok telah berganti kepunyaan Recaro model bucket, badan OTOMOTIF masih aman tanpa harus geser berlebih ketika sliding di area parkir Sentul.

Mau ikutan mengejar adrenalin ala coupe mungil? (mobil.otomotifnet.com)

Kaki Mumpuni

Walau mesin sudah dipastikan lebih beringas, namun sang pemilik tak alpa mengganti komponen pendukung lainnya. Pengalaman membesut sedan balap di sirkuit, pastinya tak ketinggalan seluruh sokbreker turut beralih rupa.

Kali ini, merek KW Suspension Clubsport ngumpet di balik sepatbor. Memang, ban Michelin Pilot Sport ukuran 245/35Z-R19 masih pakai aslinya berikut pelek. Tapi, yang ingin ditingkatkan lebih ke handling.

So, sokbreker 3-way system ini dipilih karena punya 3 pilihan parameter, baik dari rebound, damping atapun ketinggian. Tujuannya, ingin mencari traksi maksimal di jalan raya, tapi tetap mumpuni kalau ingin menjajal track day di sirkuit.

Pun begitu dengan penghenti laju. Memory ketika balap, pastinya rem jadi perhatian paling penting. Semakin dekat titik pengereman, pastinya semakin efektif waktu mengelilingi trek. Apalagi, power mesin sudah semakin menggila.

Kali ini seperangkat rem lansiran Brembo berdiameter 380 mm tertanam di balik roda. Dengan 6 buah piston untuk roda depan dan 4 buah piston di belakang, pastinya makin pede kalau tiba-tiba harus berhenti mendadak.

Mantap!
(mobil.otomotifnet.com) 

1 komentar: