Sabtu, 02 Februari 2013

Nissan Cefiro A31 1993, Keren dan Gampang Dimodif



Tak semata karena drifitng, teknologi yang sudah maju di soal injeksi elektronik dan kemudahan melakukan engine swap menjadikan A31 kembali dilirik.

Hal ini juga dialami sendiri oleh Valentino Ratulangi, drifter asal Bogor yang bernaung di bawah bendera GT Radial Drift Team. “Bentuknya keren dan gampang di modifikasi untuk drift karena bagian kolong identik dengan Nissan Skyline R32,” paparnya.

Nah, coba kalau cerita ini sudah ada sejak 12 tahun yang lalu. Pastinya Cefiro sudah menjadi dream car bagi speedgoers. Bagaimana tidak, banyak alternatif mesin yang bisa dipasang ke dalam engine bay cukup luas ini.

Valentino pun menerapkan aliran engine swap ketimbang mempertahankan mesin RB20E bawaan pabrik. Pilihan Valen jatuh ke mesin Nissan SR20-DET yang berkonfigurasi 4 silinder segaris dengan kapasitas volume yang sama, 2.000 cc.
Menurutnya, mesin SR20 banyak pilihan spare parts racing dan sudah banyak yang sukses menaikkan tenaga asli mesin hingga 50%. “Lewat sedikit modifikasi pada bagian jeroan mesin dan boost 1 bar bisa didapat tenaga 310 whp,” ujar Doni Satrio, punggawa Hikari Garage di bilangan Pondok Aren, Tangerang yang kebagian menangani modifikasi Cefiro milik Valen.

Doni meracik beberapa komponen aftermarket seperti Tomei Camshaft berdurasi 256 derajat yang memiliki lift 11,5 mm, Tomei valve springs lengkap dengan retainer dan tak ketinggalan Tomei rocker arm stopper.

Sementara untuk bagian blok, cukup menjejali keempat lubang liner dengan CP Pistons dan ring yang memang sudah kondang mampu menahan boost turbocharger hingga 2 bar. 

Aman sudah racikan sederhana yang terbilang pahe ini, sebab mesin SR20 terlahir memiliki durabilitas tinggi. “Nanti kalau Valen sudah lebih mahir, spesifikasi mesin ditingkatkan sesuai kebutuhan,” papar Jawir, panggilan akrab Doni Satrio.

Tak kelar sampai situ, kaki-kaki pun dibedel ulang agar bisa mumpuni saat diajak menari diantara kun. Kaki depan memang belum banyak ubahan ekstrem, sebatas mengganti sokbreker Tein Super Drift yang bisa disetel pada bagian camber.
Sisanya diserahkan ke Jawir untuk di-costumized ulang agar ban depan bisa belok lebih patah khas besutan drifter. Pelek Rota Wheels berdiameter 17 inci dengan lebar 9,5 inci terlihat plek di balik sepatbor yang sudah 'wide'.

Kelar dengan sektor utama sebuah besutan drift (mesin dan kaki-kaki), barulah Valen beralih ke kabin. Seperti lazimnya drift car, sebagian besar interior 'dibuang'. 

Gantinya, roll cage 6 titik berbahan pipa seamless yang malang melintang dari depan hingga ke belakang dan sepasang bucket seat Sparco lengkap dengan seatbelt 5-point bermerek sama.

Bodi pun ikut kena permak dengan mengganti semua panel dengan bahan fiber glass mulai dari kap mesin, pintu kiri (depan-belakang), pintu kanan belakang dan kap bagasi. “Kalau pintu sopir kudu asli kaleng,” jelas Valen yang berdarah Sulawesi Utara ini.

Menarik dicermati saat membuka kap bagasi karena ruang penyimpan barang ini sudah berubah fungsi menjadi tempat fuel system. Tangki aluminium berkapasitas 10 liter dan sepasang electric fuel pump Bosch 044F dipadukan dengan surge tank aluminium yang berada di sebelah kanan bagasi.(mobil.otomotifnet.com)

Dahulu & Sekarang
Iseng-iseng flashback ke 12 tahun silam, tak pernah ada yang terpikir untuk mendandani Nissan Cefiro A31. Pada masa itu, persisnya pada era 2000-an, Nissan Cefiro baru berumur 7-9 tahun.

Sedan dengan aura sporty yang terlahir prematur ini tak banyak yang melirik. Pasalnya, semua orang tahu Nissan Cefiro dibekali dengan segudang fitur kelas atas yang mahal harganya.

Sebut saja sistem suspensi canggih yang integrated dengan sistem kemudi. Belum lagi mesin RB20E yang berkapasitas 2.000 cc dengan pasokan injeksi. Semuanya dipaket oleh Nissan Indonesia bagi speedgoers alias pecinta kecepatan.

Toh, apa boleh buat, nilai jual kembali sedan saloon 4 pintu mewah ini tak bisa terangkat alias terjun bebas. Barangkali masyarakat Indonesia belum sampai kesana. 

Mobil dengan pasokan karburator masih dominan dan lebih disukai, apalagi yang teknologinya terbilang masih sederhana seperti Corolla Twincam 1.6L atau Honda Maestro. 

“Banyak junkyard alias kampakan Madura menawarkan sebuah Cefiro utuh seharga Rp 15 juta dan tetap tak ada yang melirik,” papar Narto, pemilik gerai kampakan di bilangan Simatupang, Jaksel.

Tetapi lain dulu, lain sekarang. Mau coba-coba menawar sebuah Cefiro A31 yang kondisinya masih baik, jangan kaget kalau harga bukaan di atas Rp 30 juta, bahkan lebih.

Ini lantaran tren drifting yang sedang mewabah di tanah air.  Sedan yang banyak disebut sebagai 'Baby Skyline' ini sekarang naik daun dan menjadi dream car back to 90s bagi sebagian besar anak muda.

1 komentar: