BlogOtomotif.com – 12 tahun yang lalu mungkin tak pernah ada yang terpikir untuk mendandani Nissan Cefiro A31. Pada masa itu, persisnya pada era 2000-an, Nissan Cefiro baru berumur 7-9 tahun. Sedan dengan aura sporty yang terlahir prematur ini tak banyak yang melirik. Hal ini mungkin lebih dikarenakan persepsi banyak orang di kala itu yang menganggap bahwa Nissan Cefiro dibekali dengan segudang fitur kelas atas sehingga membuatnya menjadi mobil yang cukup mahal di kelasnya.
Hal tersebut memang dapat terlihat dari sistem suspensi canggih yang integrated dengan sistem kemudi. Belum lagi mesin RB20E yang berkapasitas 2.000 cc dengan pasokan injeksi. Semuanya dipaket oleh Nissan Indonesia hanya bagi anda yang benar-benar mengaku sebagai pecinta kebut-kebutan.
Namun faktanya mobil ini tetap tidak dapat memikat hati banyak orang di kala itu. Namun perubahan gaya hidup anak muda masa sekarang yang lebih cerdas merubah pandangan lama orang-orang pada sedan yang sering disebut sebagai ‘Baby Skyline’ ini.
Salah satu orang yang cukup melek dengan teknologi A31 yang sudah maju soal injeksi elektronik dan kemudahan melakukan engine swap adalah Valentino Ratulangi, drifter asal Bogor yang bernaung di bawah bendera GT Radial Drift Team.
EKSTERIOR
Bodi tunggangan drifter yang berdarah Sulawesi Utara ini dipermak habis-habisan dengan mengganti semua panel dengan bahan fiber glass mulai dari kap mesin, pintu kiri (depan-belakang), pintu kanan belakang dan kap bagasi. Sementara khusus pintu sopir harus diset asli kaleng.
Ruang penyimpan barang alias bagasi mobil ini juga sudah berubah fungsi menjadi tempat fuel system. Tangki aluminium berkapasitas 10 liter dan sepasang electric fuel pump Bosch 044F dipadukan dengan surge tank aluminium yang berada di sebelah kanan bagasi.
KAKI-KAKI
Untuk mendukung aksi drift yang dilakukan oleh Valentino, kaki-kaki pun dibedel ulang agar bisa mumpuni saat diajak menari diantara kun. Kaki depan memang belum banyak ubahan ekstrem, sebatas mengganti sokbreker Tein Super Drift yang bisa disetel pada bagian camber. Sisanya diserahkan ke Jawir untuk di-costumized ulang agar ban depan bisa belok lebih patah khas besutan drifter. Pelek Rota Wheels berdiameter 17 inci dengan lebar 9,5 inci terlihat plek di balik sepatbor yang sudah ‘wide’.
INTERIOR
Seperti lazimnya drift car, sebagian besar interior harus dipensiunkan. Gantinya, roll cage 6 titik berbahan pipa seamless yang malang melintang dari depan hingga ke belakang dan sepasang bucket seat Sparco lengkap dengan seatbelt 5-point bermerek sama.
DAPUR PACU
Di bawah tangan dingin Doni Satrio yang kebagian menangani modifikasi Cefiro milik Valentino ini, pergantian mesin bawaan pabrik yang semula RB20E diganti ke mesin Nissan SR20-DET yang berkonfigurasi 4 silinder segaris dengan kapasitas volume yang sama, 2.000 cc. Hal ini dilakukan karena mesin SR20 banyak pilihan spare parts racing dan sudah banyak yang sukses menaikkan tenaga asli mesin hingga 50%. Hasilnya ? Lewat sedikit modifikasi pada bagian jeroan mesin dan boost 1 bar maka A31 milik Valentino dapat memuntahkan tenaga 310 whp.
Tak lupa Doni meracik beberapa komponen aftermarket seperti Tomei Camshaft berdurasi 256 derajat yang memiliki lift 11,5 mm, Tomei valve springs lengkap dengan retainer dan tak ketinggalan Tomei rocker arm stopper. Sementara untuk bagian blok, cukup menjejali keempat lubang liner dengan CP Pistons dan ring yang memang sudah kondang mampu menahan boost turbocharger hingga 2 bar.
Rencananya, jika Valen kelak sudah berkembang menjadi lebih mahir, maka spesifikasi mesin akan kembali ditingkatkan sesuai kebutuhan. Artinya semua ini masih belum berakhir sampai disini saja. Kita tunggu aksi Valentino dengan Cefiro miliknya pada kesempatan berikutnya.
http://blogotomotif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar