Sabtu, 02 Februari 2013

Mitsubishi Galant VR 1994, Transformasi Sportcar Masa Depan




Kabin yang semula mampu memuat hingga lima penumpang, kini menyisakan dua jok saja di depan. Otomatis kabin tengah hingga bagasi menyisakan ruang yang lebih luas. Sangat memungkinkan dan cukup leluasa untuk menempatkan berbagai peranti audio.

Berhubung sang pemilik gemar berkendara sembari mendengarkan lantunan lagu dengan suara yang berkualitas, maka Boy dari gerai Audio Creations ditunjuk untuk mengisi kekosongan ruang bagasi dengan seperangkat audio pilihan.

Di bagian tengah bagasi berjejer rapi dua power amplifier Code Audio 4 kanal yang disandingkan sebuah power amplifier monoblok LM Audio 3200. Ketiga power amplifier ini bertugas mendorong keluaran suara mumpuni lewat dua pasang speaker Cello Coaxial SX dan sepasang speaker Cello Ultimate 6 inci yang ditempatkan di kabin depan.

Dentuman bass ikut didukung dua subwoofer Cello XL 12 inci di kabin belakang. Kesemuanya dikomandani head unit Kenwood DDX 4031. Perubahan volume dan tata letak kabin tentunya berimbas pada instalasi. “Kesulitannya yakni mengikuti pola ruang bodi baru yang sudah berubah, seperti bentuk dasbor dan trim pintu baru meskipun bagasi lebih leluasa,” jelas Boy yang buka gerai di Mega Glodok Kemayoran, Jakpus ini.(mobil.otomotifnet.com)
KABIN FULL AUDIO

Kalau sudah hobi, jalan apapun pasti dijalani. Seperti yang dilakukan pria bernama Andy yang lebih akrab disapa Liank ini. Kesukaannya pada mobil-mobil jenis sportcar membawanya pada dunia persilatan modifikasi. Yang ditempuh pria berdomisili di utara Jakarta ini mencapai jenjang yang paling tinggi dalam dunia ubah mobil.

HAND MADE

Mengandalkan sebuah tunggangan lama Mitsubishi Galant VR lansiran 1994, obsesinya pada supercar dapat terwujud seperti ubahannya kali ini. “Idenya murni dari saya sendiri waktu melihat gambar konsep Lamborghini yang bahkan belum diproduksi hingga saat ini,” jawab pembesut Toyota 86 dan Toyota Celica ini.

Wah, berarti mendahului produksi resmi dong! Untuk mewujudkan impiannya, rumah modifikasi Double-7 Cars Modification dikontak. Lalu mobil yang kerap dijuluki Galant ‘Lele’ ini diterondoli hingga menyisakan sasis, kaki-kaki dan mesin. Desain bodi dibangun ulang dengan material yang didominasi pelat galvanis.
Desain bonnet meruncing dengan tarikan garis patah khas supercar asal negeri pizza itu. Garis bodinya berlanjut ke kaca depan yang dibuat lebih merebah. Pilar-pilar bodi pun semuanya dirancang ulang hingga ketinggian atap tereduksi. Otomatis ketinggian bodinya ikutan turun hampir setengah dari standarnya.

“Proses pembuatan murni hand-made, inspirasi desain bodi mobil ambil contoh dari die-cast, begitu juga patokan perhitungan skala 1:1 dimensi berdasar die-cast,” tukas Irwan Setiawan, juragan Double-7 Cars Modification di Buah Batu, Bandung, Jabar ini.

Detail bodi seperti lampu utama dan lampu belakang didesain ulang dengan bentuk diagonal tajam yang atraktif paduan projector dan lampu LED. Ciri khas supercar tak lupa ikut disertakan. Salah satunya dua pintu utama yang sudah menerapkan model scissor.

Pegangannya manfaatkan pelat baja setebal 1 cm yang dijadikan engsel dan didukung pegas hidrolis ganda di tiap pintunya. Lalu ruang roda ikut menyesuaikan bodi yang melar dan dimensi roda baru yang lebih besar.
Peleknya pakai label Metal FX diameter 20 inci dan lebar 10 inci rata yang dibalut ban Falken FK 452 ukuran 255/45-R20 untuk roda depan dan belakangnya. Suspensi mengandalkan racikan sendiri alias custom. Pemasangan roda baru ini juga membutuhkan adaptor setebal 10 cm lubang lima dengan PCD 114. Sayang, peranti penghenti lajunya masih bawaan standar.

“Karena konstruksi sasis dan wheelbase tidak berubah, jadi pengendalian tetap aman,” klaim Irawan yang akrab disapa Jamil ini menyebut bobot kosong bertambah hingga 450-500 kg. Kebetulan pria pehobi die-cast ini sudah menyarankan dari awal untuk memakai basis mobil yang kapasitas mesin minimum 2.000 cc sebagai bahan modifikasi.

Sehingga bertambahnya bobot tidak menjadi masalah lagi. Kelar menjalani operasi besar, mobil kembali diboyong ke Jakarta untuk menjalani proses penyempurnaan di area eksterior dan interior. Gerai Carlos Bodywork di kawasan Kemayoran, Jakpus ditunjuk untuk pekerjaan ini.

Melongok interiornya, didominasi material fiber dengan nuansa futuristis berpadu panel digital di dasbor yang sudah didesain ulang. Kedua joknya pun sudah mengaplikasi tipe bucket seat berlapis kulit sintetis kombinasi warna hitam dan putih.

Untuk menguatkan tema, desain setir dirancang ulang berbentuk joystick ganda dan tuas rem tangan baru yang bentuknya juga mirip. Benar-benar seperti konsep aslinya. Mantap!
 OTOMOTIFNET.COM

1 komentar: