Jakarta - Pilihan ubahan modifikasi pada umumnya mengarah pada satu titik. Salah satu titik yang bersinar terang bak bintang di malam hari adalah sentuhan tuner ternama. Ibarat kiblat, menjadi pusat perhatian dan konsentrasi terhadap tiap tahap ubahan. Hal inilah yang merasuk pada ubahan BMW 530i dengan kode bodi E60 milik Rahmat yang terpusat pada nuansa single tuner M-Technik. Namun hasilnya, lebih dinamis dengan berbagai sentuhan ringan. Bagaimana triknya?
Full Bumper
Memberikan sentuhan buat kendaraan sehari-hari memang perlu perhitungan matang. Ame, sapaan karib Rahmat, enggan melakukan rombakan gila-gilaan. "Makanya saya pilih M-Technik, karena enggak ribet. Bentuknya simpel dan lebih mudah mencarinya," papar pengusaha restoran ini.
Bodi BMW M5 E60 hasil tuning M-Technik memang lebih sporty ketimbang versi standar. Asyiknya, bodi tidak perlu ubahan dan bisa langsung kelihatan beda hanya dengan mengganti beberapa komponen.
Untuk itu, Opic, juragan gerai modifikasi Lm&T di daerah Kemandoran 1, Jakarta Barat menerapkan penggantian full bumper baik depan maupun belakang. Akan tetapi bumper tidak langsung mereka bentuk ala M5 murni. Beberapa sentuhan dilakukan Opic untuk menambah nuansa kencang.
Tengok bagian bawah bumper depan yang aslinya M5 hanya punya sedikit bibir di kiri dan kanan. Torehan carbon fiber dalam bentuk lips spoiler membuatnya kian menawan.
Pun demikian di buritan. Empat buah muffler tip Remus mirip dengan M5 mendapat sarang baru. Bukan lagi dipadu lubang besar di tengah bumper. "Bagian tengah bumper belakangnya dipadu diffuser dengan desain Hamann Ame yang dilapis carbon fiber," lanjut modifikator yang juga ngoprek Harley ini.
Dengan paduan M-Technik dan Hamann di buritan, bumper jadi lebih sleek. Apalagi side skirt duduk manis di bawah lisplang dan dipadu tiga strip khas BMW Motorsport. Emblem M5 pun disematkan pada bagasi yang juga tidak lepas dari ubahan.
Paling tampak, hadirnya ductail carbon yang mencerminkan gaya sleeper besutan harian. Bukan sayap tiang gawang ala mobil balap untuk sirkuit. Nah, ada satu lagi ubahan di buritan. Yaitu tempat pelat nomor.
Sekilas, memang tidak kelihatan. Namun kalau diteliti, cerukan tempat dudukan pelat nomor di bagasi lebih kecil dari aslinya E60. Yap, memang dibuat persis M5.
Tinggal satu lagi trik menghadirkan nuansa M5 pada 530i ini. Yaitu pada panel fender samping di atas roda depan. "Karena aslinya alumunium, susah untuk diubah. Jadi dibuatkan dari fiber juga," lanjut Opic.
Nah, pada fender baru tidak lupa disematkan fender fin khas M5. Posisinya persis di belakang lingkar fender. Untuk itu, posisi sein samping pun sedikit diubah agar sesuai dengan siripnya.
Nuansa kencang di eksterior sedikit teredam dengan alunan suara dari tatanan audio baru. "Settingannya diutamakan untuk sound quality, namun juga tetap bisa untuk mendengar musik R&B" papar Jasum, instalatur dan pemilik gerai Pesona Audio di Pos Pengumben, Jakbar.
Head unit standar masih dipertahankan. Namun sebagai penguat sinyal musik, pakai sound processor Alpine VXA8000. Dari situ, sinyal dipecah pada tiga buah power amplifier. Pertama, Audison LRX 4.5 4 kanal untuk menggerakkan speaker Vocal 3 way, 2 kanal untuk mid dan tweeter di pilar A dan 2 kanal lagi untuk mid bass di pintu.
Pelek HRE 20 Inci
Tongkrongan sangar dengan body kit M5, tentu tidak akan sekekar ini tanpa pelek berdiameter besar. Nyatanya, aplikasi roda tidak sulit buat BMW E60. "Spesifikasinya memang buat BMW, kok. Jadi pasti masuk," kata Opic.
Jadi, lingkar roda HRE 549R 20 x 9 depan dan 20 x 10,5 inci belakang bisa langsung mepet spatbor dengan offset +25 dan PCD khusus BMW. Sementara roda menapak dengan ban Toyo berdimensi 245/30R20 dan 295/25R20. Mendukung gaya kencang, pelek three piece yang aslinya bernuansa krom dengan polished rims pun dapat custom paint.
Bibir pelek pun kian nempel fender setelah ketinggian mobil diturunkan. Satu set per Eibach dipasang tanpa ubahan apapun, termasuk tanpa potong stopper. "Inginnya sih ganti sokbreker juga," lanjut Ame yang merasakan per ini lebih keras.
Sementara sektor pengereman juga dapat penguat. Karena cakram dan kaliper standar sudah lengser dan diganti AP Racing 6 pot caliper dan cakram berdiameter 360 mm. (mobil.otomotifnet.com)
Full Bumper
Memberikan sentuhan buat kendaraan sehari-hari memang perlu perhitungan matang. Ame, sapaan karib Rahmat, enggan melakukan rombakan gila-gilaan. "Makanya saya pilih M-Technik, karena enggak ribet. Bentuknya simpel dan lebih mudah mencarinya," papar pengusaha restoran ini.
Bodi BMW M5 E60 hasil tuning M-Technik memang lebih sporty ketimbang versi standar. Asyiknya, bodi tidak perlu ubahan dan bisa langsung kelihatan beda hanya dengan mengganti beberapa komponen.
Untuk itu, Opic, juragan gerai modifikasi Lm&T di daerah Kemandoran 1, Jakarta Barat menerapkan penggantian full bumper baik depan maupun belakang. Akan tetapi bumper tidak langsung mereka bentuk ala M5 murni. Beberapa sentuhan dilakukan Opic untuk menambah nuansa kencang.
Tengok bagian bawah bumper depan yang aslinya M5 hanya punya sedikit bibir di kiri dan kanan. Torehan carbon fiber dalam bentuk lips spoiler membuatnya kian menawan.
Pun demikian di buritan. Empat buah muffler tip Remus mirip dengan M5 mendapat sarang baru. Bukan lagi dipadu lubang besar di tengah bumper. "Bagian tengah bumper belakangnya dipadu diffuser dengan desain Hamann Ame yang dilapis carbon fiber," lanjut modifikator yang juga ngoprek Harley ini.
Dengan paduan M-Technik dan Hamann di buritan, bumper jadi lebih sleek. Apalagi side skirt duduk manis di bawah lisplang dan dipadu tiga strip khas BMW Motorsport. Emblem M5 pun disematkan pada bagasi yang juga tidak lepas dari ubahan.
Paling tampak, hadirnya ductail carbon yang mencerminkan gaya sleeper besutan harian. Bukan sayap tiang gawang ala mobil balap untuk sirkuit. Nah, ada satu lagi ubahan di buritan. Yaitu tempat pelat nomor.
Tinggal satu lagi trik menghadirkan nuansa M5 pada 530i ini. Yaitu pada panel fender samping di atas roda depan. "Karena aslinya alumunium, susah untuk diubah. Jadi dibuatkan dari fiber juga," lanjut Opic.
Nah, pada fender baru tidak lupa disematkan fender fin khas M5. Posisinya persis di belakang lingkar fender. Untuk itu, posisi sein samping pun sedikit diubah agar sesuai dengan siripnya.
Sementara di interior, sentuhan single tuner juga terasa. Meski hanya setir dan shift knob yang tampak berhias logo M-Technik. Ups, coba longok sedikit karena pedal dan foot rest pun mencuatkan lambang yang sama.
Nuansa kencang di eksterior sedikit teredam dengan alunan suara dari tatanan audio baru. "Settingannya diutamakan untuk sound quality, namun juga tetap bisa untuk mendengar musik R&B" papar Jasum, instalatur dan pemilik gerai Pesona Audio di Pos Pengumben, Jakbar.
Head unit standar masih dipertahankan. Namun sebagai penguat sinyal musik, pakai sound processor Alpine VXA8000. Dari situ, sinyal dipecah pada tiga buah power amplifier. Pertama, Audison LRX 4.5 4 kanal untuk menggerakkan speaker Vocal 3 way, 2 kanal untuk mid dan tweeter di pilar A dan 2 kanal lagi untuk mid bass di pintu.
Kemudian power amlifier Audison 2 kanal didaulat melayani speaker belakang Flux ST 4 inci. Sedangkan sepasang subwoofer Kicker CVX 12 inci dilayani oleh power amplifier Soundstream Tarantula dengan capasitor bank Soundstream 2 Farad.
Pelek HRE 20 Inci
Tongkrongan sangar dengan body kit M5, tentu tidak akan sekekar ini tanpa pelek berdiameter besar. Nyatanya, aplikasi roda tidak sulit buat BMW E60. "Spesifikasinya memang buat BMW, kok. Jadi pasti masuk," kata Opic.
Jadi, lingkar roda HRE 549R 20 x 9 depan dan 20 x 10,5 inci belakang bisa langsung mepet spatbor dengan offset +25 dan PCD khusus BMW. Sementara roda menapak dengan ban Toyo berdimensi 245/30R20 dan 295/25R20. Mendukung gaya kencang, pelek three piece yang aslinya bernuansa krom dengan polished rims pun dapat custom paint.
Bibir pelek pun kian nempel fender setelah ketinggian mobil diturunkan. Satu set per Eibach dipasang tanpa ubahan apapun, termasuk tanpa potong stopper. "Inginnya sih ganti sokbreker juga," lanjut Ame yang merasakan per ini lebih keras.
Sementara sektor pengereman juga dapat penguat. Karena cakram dan kaliper standar sudah lengser dan diganti AP Racing 6 pot caliper dan cakram berdiameter 360 mm. (mobil.otomotifnet.com)
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 13
BalasHapus[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 14
[>>>] Modifikasi Mobil Menggunakan Velg Hitec Racing
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Menggunakan Velg ay179
[>>>] Modifikasi Mobil Racing R13X55H8ET15
[>>>] Cara Membaca Velg Ricing
[>>>] Tips Modifikasi Mobil
[>>>] Modifikasi Mobil Terios jadi 4WD
[>>>] Modifikasi Honda Jazz
[>>>] Modifikasi Mobil BMW X5
[>>>] Modifikasi Mobil Avanza 2008
[>>>] Modifikasi Honda Civic Wonder
[>>>] Modifikasi Terios
[>>>] Modifikasi Mobil Paling Gila Di Dunia
[>>>] Seputar CIVIC WONDER
[>>>] Tips Mengganti Velg Mobil
[>>>] Cara Memilih Velg Mobil Yang Bagus
[>>>] Mobil Tampil Garang Dengan Velg Racing
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 15
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 16
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 17
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 18
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 19
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 20
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 22