Sebagai anak kembar, Garry Tjandra dan Gavin Tjandra mempunyai hobi yang sama. Yakni, mengutak-atik mobil. Apalagi kalau ubahannya di seputar engine performance. Ide masing-masing disatukan lalu di tuangkan ke dalam Toyota Kijang Innova diesel tahun 2010-nya.
“Awalnya enggak ada niatan untuk modifikasi. Tapi namanya hobi susah dilawan. Ya kejadian deh,” buka Garry yang lahir 5 menit lebih awal dibanding Gavin.
So, karena kedua lajang berusia 18 tahun ini ingin hasilnya maksimal beberapa perangkat penambah kecepatan pun di pasang. Ide Garry mengganti turbo standar bawaan mobil dengan berukuran lebih besar.
Turbo IHI berkode RHF4 jadi andalannya. Kali ini rumah modifikasi Alung yang digawangi Ko Alung yang bermarkas di jalan Tambak Segaran Surabaya didaulat untuk mencangkok turbo ini berikut piping custom berbahan stainless steel.
Karena turbonya lebih besar, maka diameter downpipe dirancang ulang dengan ukuran 3 inci, lebih besar 0,5 inci dari standarnya. Boost-nya dipatok di angka 1,8 bar untuk harian dan 2,3 bar buat drag race.
Diikuti pula penambahan intercooler. Sayangnya Gavin dan Garry kurang tahu merek apa. Sementara piping di-custom berdiameter 2,5 inci. “Rencana awal pakai yang ukuran 2 inci, tapi setelah dirasakan 2,5 inci lebih cocok. Kalau downpipe 3 inci supaya flow-nya lebih lancar aja,” beber Garry.
Giliran Gavin. Dirasa masih kurang performanya remaja yang kuliah di Universitas Kristen Petra ini punya ide untuk menambahkan piranti manipulasi ECU alias piggyback DMS-2 produk dari Powerlab. Berikut dengan FPC-2 (Fuel Pressure Control) di bengkel GUT Motorsport Surabaya.
Dari hasil ubahan di sektor mesin lonjakan tenaga pun meningkat drastis. Setelah di-dyno diperoleh angka 225 dk dari standarnya yang hanya 95 dk. “Naiknya 100 persen lebih,” bangga Gavin dan Garry kompak.
The Twin Power! (mobil.otomotifnet.com)
PERKUAT KAKI-KAKI
Terasa terlalu liar akibat peningkatan performa, kaki-kakipun diperkuat. Suspensi standar diganti dengan coilover merek Tein untuk depan dan belakang. Masih ditambah lagi dengan pemasangan underbrace pada bagian bawah mobil.
“Jadi saat akselerasi maupun top speed enggak ada gejala limbung,” jelas Garry. Sedangkan untuk lingkar rodanya menggunakan pelek Advan RS2 ukuran 18 inci dibungkus ban Yokohama Advan Sport 245/45-18. Piranti pengereman juga di-upgrade dengan Brembo 4 piston GT.
“Awalnya enggak ada niatan untuk modifikasi. Tapi namanya hobi susah dilawan. Ya kejadian deh,” buka Garry yang lahir 5 menit lebih awal dibanding Gavin.
So, karena kedua lajang berusia 18 tahun ini ingin hasilnya maksimal beberapa perangkat penambah kecepatan pun di pasang. Ide Garry mengganti turbo standar bawaan mobil dengan berukuran lebih besar.
Turbo IHI berkode RHF4 jadi andalannya. Kali ini rumah modifikasi Alung yang digawangi Ko Alung yang bermarkas di jalan Tambak Segaran Surabaya didaulat untuk mencangkok turbo ini berikut piping custom berbahan stainless steel.
Diikuti pula penambahan intercooler. Sayangnya Gavin dan Garry kurang tahu merek apa. Sementara piping di-custom berdiameter 2,5 inci. “Rencana awal pakai yang ukuran 2 inci, tapi setelah dirasakan 2,5 inci lebih cocok. Kalau downpipe 3 inci supaya flow-nya lebih lancar aja,” beber Garry.
Giliran Gavin. Dirasa masih kurang performanya remaja yang kuliah di Universitas Kristen Petra ini punya ide untuk menambahkan piranti manipulasi ECU alias piggyback DMS-2 produk dari Powerlab. Berikut dengan FPC-2 (Fuel Pressure Control) di bengkel GUT Motorsport Surabaya.
Dari hasil ubahan di sektor mesin lonjakan tenaga pun meningkat drastis. Setelah di-dyno diperoleh angka 225 dk dari standarnya yang hanya 95 dk. “Naiknya 100 persen lebih,” bangga Gavin dan Garry kompak.
The Twin Power! (mobil.otomotifnet.com)
PERKUAT KAKI-KAKI
“Jadi saat akselerasi maupun top speed enggak ada gejala limbung,” jelas Garry. Sedangkan untuk lingkar rodanya menggunakan pelek Advan RS2 ukuran 18 inci dibungkus ban Yokohama Advan Sport 245/45-18. Piranti pengereman juga di-upgrade dengan Brembo 4 piston GT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar