Kamis, 17 Januari 2013

Modifikasi Honda Jazz SPL : Juara 2 Kelas 2 Subwoofer


Jakarta, BosMobil.com - Banyak langkah yang dilakukan oleh Leonardo dalam modifikasi mobil Honda Jazz untuk turun kontes Sound Pressure Level (SPL), yang belum lama ini mengukir prestasi pada gelaran kontes SPL di Tangerang Selatan. “Memang suka dengan bass yang kencang, dan kontes SPL itu buat happy-happy saja, hehehehe..” canda Leonardo.


Lapis Peredam Agar dB Meningkat
Sebelum perangkat disematkan di dalam mobil Honda Jazz, hal awal yang dilakukan yaitu melapisi bagian interior dengan peredam Visel. ”Penggunaan peredam di seluruh interior kabin, baik lantai, panel pintu, dan atap dengan jumlah yang variatif. Tujuannya agar mengurangi getaran dari body mobil dan pastinya meningkatkan dB,” cetus Leonardo.
Posisi Head Unit Di Bawah Hindari Skip
Sebagai sentralitas suara pada Honda Jazz, Leonardo mempercayakan pada head unit Alpine CDA-9855 dan dikolaborasikan dengan pre-amp Critical Mass PEQ-5S. ”Head unit sengaja diletakkan di bawah untuk menghindari skip. Sedangkan hadirnya pre-amp untuk pengaturan buka dan tutup suara ke subwoofer,” papar Leonardo.
Subwoofer 2 Unit, Boks Jenis PNR
Dominasi konsep SPL yang menghadirkan suara bass dahsyat perlu perhitungan yang optimal, sehingga langkah yang dilakukan dalam modifikasi pada Honda Jazz yaitu menggunakan dua unit subwoofer  Prokick PK3 dipadukan boks jenis PNR. “Volumenya 5 sampai 6 kubik. Kemudian saya tambahkan aeroport pada boksnya, tujuannya agar tuning lebih mudah dan reduksi noise dalam boks lebih lancar,” tukasnya.
Power 1 Unit Dengan Impedansi ½ Ohm
Meskipun menggunakan 1 unit power yaitu Prokick PK6000DL, namun suplai tenaga harus powerfull, sehingga Leonardo melakukan trik jitu untuk sistem audio Honda Jazz nya. ”Impedansinya saya buat ½ Ohm, sehingga tenaga dari power meningkat signifikan. Hasilnya, subwoofer mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam menyemburkan bass yang kencang,” imbuhnya.
Kabel 0 AWG
Sebagai jembatan lewatnya tenaga ke setiap perangkat haruslah didukung dengan kabel yang sesuai, jadi Leonardo mensiasatinya agar asupan daya stabil. ”Dua kabel berukuran 0 AWG ditujukan agar tidak terjadi kekurangan arus dari aki ke power,” ucap pria berbadan gempal ini.
Ganti Aki Dan Altenator
Hal krusial lainnya yaitu dengan kemampuan aki. Pasalnya aki standard Honda Jazz belum cukup untuk mengoptimalkan kinerja sistem audio yang sekarang. Sehingga Leonardo mengganti aki dengan kemampuan yang lebih besar, yaitu aki Stinger 60A.
Dari hasil modifikasi pada Honda Jazz nya, belum lama ini Leonardo berhasil menyabet juara 2 kelas 2 Subwoofer pada kontes SPL di Tangerang Selatan lalu dengan perolehan angka sebesar 151,8 dB. ”Untuk mendapatkan dB tinggi, banyak modifikasi yang saya lakukan dengan berbagai treatment seperti kabel, peredaman, tuning box, tuning kabin dan tuning track lagu,” tutupnya.
Selamat ya bos dapat juara 2………

1 komentar: